Pemodelan Sistem Bagian 1

>

Pada postingan kali ini, kami memcoba membahas tentang pemodelan sistem. Postingan ini akan berkaitan mengenai: Apa itu sistem, model, dan simulasi? Apa saja jenis-jenis model? Apa saja syarat agar sistem dapat dimodelkan? Bagaimana langkah-langkah pemodelan? Dan contoh-contoh sistem yang dimodelkan beserta simulasinya.

Apa itu sistem? Sistem adalah kelompok yang terdiri dari komponen-komponen pembentuknya untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem memiliki 3 komponen pembentuk yaitu input, proses, dan output.

Apa itu model? Model bisa diartikan sebagai acuan, rancangan, contoh, konsep dari sesuatu yang akan dibangun. Model dapat berupa bentuk fisik, gambar/grafik, ataupun model matematis.

Apa itu simulasi? Simulasi adalah suatu proses peniruan yang sama seperti aslinya untuk mendapatkan data tertentu. Biasanya simulasi harus dilakukan berulang-ulang agar mendapatkan hasil yang mendekati keadaan aslinya.

Jenis-jenis model
Model dapat dipersentasikan dengan banyak cara beberapa diantaranya mungkin sudah tidak asing lagi.
• Model fisik
Pemodelan dalam bentuk fisik sering kali dilakukan untuk mereprentasikan sesuatu yang dapat dilihat langsung secara fisik. Model fisik biasanya digunakan untuk menggambarkan rancangan awal atau prototype sebuah sistem.
• Model grafis
Pemodelan dalam bentuk grafis menggambarkan komponen-komponen pada sistem dengan garis, bentuk, atau symbol. Model grafis biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi.
• Model matematika
Pemodelan ini biasanya dibentuk oleh persamaan matematik yang terdiri dari parameter dan variable.

Tidak semua sistem dapat dimodelkan. Bahkan ada pula sistem yang tidak boleh dimodelkan. Bagaimana kita mengetahui apakah sistem tersebut harus dimodelkan, dapat dimodelkan, dan tidak harus dimodelkan? Untuk mengetahui hal tersebut, kita harus tahu terlebih dahulu sistem yang akan dimodelkan. Jika sistem tersebut terlalu sederhana sehingga outputnya tidak mempengaruhi keadaan disekitar sistem, sistem tersebut tidak perlu dimodelkan. Atau jika sekiranya saat sistem tersebut dimodelkan, malah membuatnya semakin rumit dan sulit dimengerti, maka sistem tersebut tidak harus dimodelkan. Sistem yang harus atau dapat dimodelkan adalah sistem yang kompleks/rumit. Tujuan dari memodelkan sistem adalah untuk mempermudah kita melihat, mempelajari, menngetahui sistem tersebut.

Langkah-langkah membangun model
Dalam kehidupan kita akan selalu berada dalam sebuah sistem. Di dalam teknologi kita akan mempelajari banyak mengenai sistem sekaligus langkah-langkah membuat model dalam pemodelan sistem yang berfungsi membuat model dari sistem sebagai pendekatan sehingga dapat dilakukan manipulasi resiko atau biaya yang dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata.
Langkah – langkah dalam membangun sebuah model adalah :
1. Problem definition
 Menentukan problem utama dalam sistem yang hendak di selesaikan

2. Identify the component
 Menentukan karakteristik sistem yang meliputi :
o Tujuan sistem
o Kriteria sistem
o Interval waktu sistem
o Sifat statis atau dinamis
o Menentukan variable
o Parameter
o Hubungan variable dan parameter

3. Draw a conceptual model if possible
 Gambar model tersebut dalam rich picture dan influence diagram

4. Select methodology
 Pilih metode yang akan di gunakan dlam memodelkan sistem.

5. Formulate a model
 Buat model rumus matematisdari permasalahan tersebut.

6. Model validation
 Validasi model untuk mengecek apakah model sesuai dengan kondisi nyata, sedangkan verifikasi model adalh untuk memastikan model yang dibuat sesuai dengan metodologi dan kaidah keilmuan.
7. Implementation
 Model dapat diklasifikasikan menjadi model diskrit dan kontinu (berkaitan dengan penentuan waktu interval ), deterministic dan stokastik (berkaitan dengan sifat probabilistic ),simbolis dan matematis (simbosi seperti gambar atau kode,matematis bersifat perhitungan secara matematika ).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *